Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Tiga Cara Terbaru, Mengirim Tulisan Tembus Media Nasional

 

Ilustrasi Pexel

 

RakatNtt - Bagi seorang penulis, rasa bahagia akan muncul ketika tulisannya bisa diterbitkan pada media nasional ternama, misalnya Kompas, Detik, Media Indonesia, Jawa Pos dan lain-lain. Untuk mencapai mimpi ini, seorang penulis mesti memahami betul cara-cara terbaik atau strategi jitu agar tulisannya bisa tembus ke media nasional.

Ada tiga (3) cara terbaru yang perlu dipikirkan agar tulisan bisa tembus ke media nasional yakni sebagai berikut.

Kualitas Tulisan

Media nasional akan menerima tulisan kita jika tulisan yang kita kirimkan ke meja redaksi benar-benar berkualitas. Lantas apa itu, tulisan yang berkualitas?

Dalam dunia tulisan dengan beragam jenis tulisan, hal yang perlu diperhatikan adalah isi tulisan.

Misalnya, menulis opini atau gagasan, maka yang perlu diperhatikan adalah data-data pendukung gagasan, Bahasa Indonesia yang benar, tulisan yang relevan dengan isu-isu terkini dan ada hal baru yang ditampilkan dalam tulisan.

Artinya, seorang penulis mesti memaparkan ide-ide baru yang tidak dipikirkan oleh penulis yang terdahulu. Ide-ide berbeda inilah yang bisa menyumbang kualitas tulisan.

Persyaratan Media

Media nasional pasti menuntut penulis untuk memenuhi syarat-syarat pengiriman. Syarat-syarat ini membutuhkan kejelihan dari seorang penulis. Ibarat masuk ke sebuah rumah, kita harus meminta izin. Begitu juga menulis pada media nasional.

Syarat-syarat tersebut tentu berbeda dari masing-masing media, misalnya jumlah karakter tulisan, jenis huruf, identitas penulis dan lain-lain. Syarat-syarat ini menjadi penting sebab sangat menentukan tulisan diterima atau tidak.

Identitas Penulis

Menulis di media nasional, seorang penulis dituntut untuk menampilkan identitas yang jelas dengan latar belakang pekerjaan atau pendidikan dan organisasi. Sebab dari identitas penulis, redaksi akan dibantu untuk percaya pada kualitas diri penulis dan kualitas tulisannya.

Oleh karena itu, identitas penulis harus jelas, misalnya alamat, profesi, pendidikan, karya tulis yang pernah dihasilkan, kontak dan lain-lain.

Setiap penulis mesti perbanyak mengasah kemampuan menulis, berorganisasi, atau kegiatan-kegiatan lain yang menopang identitas penulis agar dipercaya oleh redaksi.