Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Mengenang Pater Simeon Bera, Dosen Karbon yang Suka Piara Babi

 


 

RakatNtt - Saya bertemu langsung dengan Pater Simeon Bera Muda pada sekitar tahun 2019 di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Maumere, Kabupaten Sikka. Perjumpaan ini, selain sebagai dosen dan mahasiswa tetapi juga sebagai pembina dan frater.

Ia adalah dosen Kitab Suci kami sekaligus sebagai bapak pembina di Seminari Tinggi Ledalero bagi kami yang waktu itu dipanggil sebagai Frater dan Bruder SVD. Sebelum ia pulang dari Eropa ke Ledalero, kami mendengar kabar bahwa dosen yang satu ini punya cara mengajar dan bergaul yang sangat berbeda dengan dosen-dosen lain yang kami kenal.

Salah satunya yakni tidak memperkenankan para mahasiswa mengetik di notebook dll jika ada tugas Kitab Suci. Hal ini benar adanya, sebab sebagai mahasiswa, kami sangat kewalahan karena setiap kali mengikuti kuliah Kitab Suci bersama Pater Simeon Bera Muda, kami disuruh menulis di kertas bahkan harus menyalin tulisan pada kertas karbon.

Kami kesulitan bukan hanya karena sudah terbiasa mengetik melainkan tugas yang ia berikan juga sangat banyak.

Sebagai mahasiswa, tugas seperti ini menjadi beban tersendiri sebab kuliah di Ledalero, bukan hanya KItab Suci yang ada tugas melainkan hampir semua mata kuliah selalu ada tugas yang diberikan oleh para dosen setiap hari.

Namun, tugas yang paling banyak yakni Kitab Suci; kami harus menyalin ulang tulisan yang diberikan oleh Pater Simeon dengan menggunakan kertas karbon. Konsekuensinya, kami harus mencari lagi kertas kosong lainnya di tempat sampah atau membeli kertas yang baru.

Semua tugas ini akan dikumpulkan dan semuanya pasti diperiksa. Hal inilah yang membuat mahasiswa malas harus paksa diri untuk jadi rajin. Sebab tuan Bera memeriksa dengan teliti.

Jika kerja main-main atau tidak sesuai persyaratan, bersiap-siaplah untuk mendapat nilai merah. Dengan pengalaman mengajar model ini, kami sering menjulukinya dosen karbon.

Siram Mahasiswa

Ada cerita lain yag sering terjadi di kelas yakni saat mengajar, Pater Simeon selalu membawa air satu gayung. Air ini akan ia gunakan untuk menyiram mahasiswa yang duduk paling belakang atau yang mengantuk.

Ada kebiasaan mahasiswa tertentu yang masuk kelas tidak mengambil tempat duduk pada bagian depan tetapi belakang. Hal ini juga membuat mata cepat mengantuk. Nah, Pater Simeon punya strategi tersendiri. Jika ia sudah menyuruh untuk pindah ke depan sebanyak tiga kali tetapi tak ada mahasiswa yang menurutinya, maka bersiap-siaplah untuk mandi air.

Demikian sepenggal kisah bersama Pater Simeon di Kelas. Lalu apa saja cerita tentang Pater Simeon di biara atau seminari?

Suka Piara Babi

Pater Simeon adalah seorang pastor yang tidak hanya ada di kelas sebagai dosen tetapi juga ia adalah peterak babi. Setiap kali pulang dari kampus, sore harinya ia mencari makanan babi untuk memenuhi kebutuhan perut beberapa ekor babi miliknya.

Selain dipelihara sendiri, ia juga bekerja sama dengan para frater/bruder di biara. Biasanya setiap unit selalu ada seksi atau petugas babi. Pater biasanya menitipkan satu atau dua ekor babi miliknya kepada para frater/bruder yang bertugas di bidang ini.

Jika sore hari para frater/bruder mengikuti kuliah, maka Pater yang akan bertugas memberi makan babi, sebaliknya jika Pater ada kesibukan maka frater/bruder yang akan bertugas yang sama.

Pergaulan sebagai bapak dan anak sungguh terasa. Dimana pun kami bertemu, pasti ia selalu bercerita. Namun, kita harus simak baik-baik setiap isi pembicaraannya, sebab ia tidak akan berbicara dalam bahasa indonesia. Yang ia gunakan yakni bahasa inggris, terserah kita mengerti atau tidak, ia tetap menggunakan bahasa inggris.

Semua kisah ini, pasti terekam sangat baik pada ingatan orang-orang yang pernah hidup bersama Pater Simeon Bera Muda.

Hari ini, Senin 10 Maret 2025, terdengar kabar bahwa Pater Simeon Bera Muda meningal dunia di Ledalero. Selamat jalan Pater.