Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Bulan Puasa 2025, Lebih Hemat Makan di Rumah atau Warung

 

Ilustrasi Pexel

 

RakatNtt - Bulan Puasa 2025 atau Ramadhan bagi umat Islam telah tiba. Umat Islam di segala penjuru telah siapkan diri baik secara batin maupun jasmani. Salah satu persiapan untuk menyambut bulan puasa atau ramadhan tahun 2025 adalah tentang kondisi ekonomi umat Islam.

Bagi yang berasal dari kelas ekonomi menengah ke atas, mungkin buka puasa di warung adalah hal yang biasa tetapi tidak demikian untuk yang berasal dari kelas menengah ke bawah.

Muncul sebuah pertanyaan, buka puasa di warung lebih hemat atau di rumah?  Pertanyaan ini penting untuk menyesuaikan dengan kondisi saku alias ekonomi umat Islam terkait. Untuk menjawab ini, tentu setiap umat punya jawaban alternatif tetapi bukan soal hemat atau tidak yang perlu diperhitungkan melainkan juga hemat dan sehat.

Seperti yang kita tahu bahwa puasa membutuhkan makanan yang sehat dan bergizi agar jasmani atau sistem pencernaan tidak terganggu yang kemudian bisa mengakibatkan asam lambung atau sakit perut dan lain-lain. Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan di atas, jawaban yang pasti adalah makan di rumah.

 

Di Rumah, Sehat dan Hemat

Makan di rumah adalah alternatif terbaik karena mendapatkan dua manfaat yakni hemat secara ekonomis dan sehat. Secara ekonomi, setiap umat islam yang hendak buka puasa di rumah bisa menyiapkan bahan makanan yang disiapkan sendiri di rumah misalnya sayur, pisang, ubi, kacang hijau yang lebih banyak bisa diperoleh langsung di kebun pribadi.

Dengan demikian, maka keuntungan ekonomi bisa diperoleh alias hemat uang. Sebab buka puasa tidak selamanya harus membeli makanan dari luar tetapi memanfaatkan potensi makanan yang ada di kebun sendiri.

Yang berikut yakni sehat. Tentu setiap orang yang buka puasa sepakat bahwa makan di rumah lebih sehat daripada di warung. Hal ini beralasan karena masak di rumah berarti kualitas makanan dipilih sendiri oleh ibu dapur sehingga kesehatannya pasti lebih terjamin.

Sementara itu, makan di warung, aspek kesehatan bisa diragukan karena bukan diri kita yang mengolah langsung makanan untuk dinikmati melainkan oleh orang lain. Silahkan memilih mana yang terbaik. Intinya adalah perhatikan aspek ekonomis dan kesehatan.