Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Potas Anjing, Tindakan Serakah Manusia

 

ilustrasi pexel

RakatNtt.com - Anjing adalah hewan peliharaan manusia. Anjing adalah ciptaan Tuhan. Namun, manusia yang juga adalah ciptaan Tuhan seringkali membunuh anjing dengan cara yang haram yakni memberi makanan beracun atau potas.

Saya pernah menyaksikan di suatu tempat, seekor anjing betina yang baru saja melahirkan mati karena dicurigai dipotas oleh salah satu keluarga yang tinggal di kompleks yang sama. Dua hari kemudian, dua ekor anak anjing lainnya pun mati karena dipotas. Terlihat tuan anjing amat bersedih, duduk diam memikirkan sebuah kehilangan.

Tentu binatang peliharaan sudah dianggap menyatu dengan kehidupan keluarga tertentu. Kita yang sudah bersusah payah memelihara anjing, pasti tidak terima jika anjing milik kita dipotas oleh orang lain. Bahkan lebih buruk lagi, pelaku membunuh anjing untuk mendukung bisnis kulinernya. Membunuh anjing milik orang lain tanpa merasa bersalah. Sungguh ringan tangan sang pelaku.

Jangan Buat Lagi

Anjing adalah hewan yang juga sering terdengar dalam cerita-cerita legenda tentang bencana. Masyarakat di Flotim-Lembata banyak mengisahkan peristiwa bencana dengan anjing sebagai hewan yang turut menjadi penyebab dari bencana tersebut.

Ceritanya mirip-mirip, bahwa anjing dipaksa untuk ikut menari hamang dalam sebuah hajatan pesta. Manusia memberi anjing pakaian lalu menyuruhnya untuk menari. Maka munculah bencana.

Tentu cerita legenda tersebut, punya makna tersendiri ketika menempatkan anjing sebagai pusat dalam cerita. Barangkali cerita ini mau menggambarkan keserakahan manusia yang memaksakan kehendaknya; manusia yang melanggar aturan atau bertindak di luar jalur.

Konteks kekinian, mungkin saja manusia yang suka memaksa kehendaknya untuk mengeksploitasi alam secara berlebihan tanpa memikirkan dampak kerusakan dan bencana.

Cerita tentang pesta dan anjing juga barangkali menggambarkan tindakan keserakahan lainnya yang dilakukan dalam pesta, misalnya minum mabuk berlebihan hingga terjadinya kekacauan. Kita bisa menafsir sesuai pemahaman kita.

Artinya, bencana yang kita alami, selalu tak terlepas dari tindakan keserakahan kita. Perbuatan jahat selalu punya konsekuensi negatif untuk pelakunya.

Anjing dalam Kepercayaan Lokal

Dalam kepercayaan lokal kita, anjing selalu ditempatkan sebagai pemberi informasi jika akan ada bencana, anjing juga adalah penjaga keamanan suku atau kampung, misalnya mencegah pencuri yang hendak mewujudkan mimpinya.

Artinya, anjing adalah hewan peliharaan yang punya manfaat untuk kehidupan manusia. Dengan demikian, anjing tak boleh dipotas dengan alasan apapun. Manusia sebagai binatang yang berpikir mesti mendidik anjingnya sebabai hewan yang baik, saling menguntungan.

Bagi manusia yang tidak memelihara anjing, seharusnya tidak melakukan tindakan di luar batas misalnya potas, sebab konsekuensi negatif pasti akan menghampiri sang pelaku. Singkatnya, peliharalah anjing untuk mendukung kerja manusia. Jangan potas anjing, apalagi untuk mendukung bisnis kuliner. Serakah sekali!