Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Puka Mukang Behu' Ehu', Secuil Cerita Suku Belutowe

 






RakatNtt - Sebuah catatan singkat dari cerita lisan suku Belutowe. Dahulu kala di suatu tempat yang bernama Aur Lili, hiduplah dua Kakak-beradik yang bernama Lahar Aur dan Kopong Aur. 

Mereka adalah anak kembar dari Aur Lili. Orang tuannya sudah meninggal sehingga tidak tahu siapa yang adalah anak sulung.

Karena sulung harus puting talu Beru apu' laka' lambat laun munculah konflik di antara turunan Lahar Aur dan Kopong Aur.

Untuk mengetahui hak kesulungan dilakukan seremonial Puka mukang behu' ehu' yakni menaruh biji Ehu' di atas batu lalu dipanah menggunakan busur dan anak panah, tetapi anak panah tidak dipasang.

Siapa yang memanah mengenai ehu' tersebut maka dialah meker mukur lubi lalung (sulung).

Di pihak Kopong Aur dilakukan oleh Ore Beni sedangkan di pihak Lahar Aur dilakukan oleh  Towe akung.

Ore Beni membidik  anak panah namun tidak kena pada sasaran, sedangkan Towe Akung membidik anak panah dan kena pada sasaran, maka diketahui bahwa yang sulung adalah Lahar Aur. 

Setelah semua acara puka mukang behu' ehu' selesai, diselenggarakan pesta hoeqlaleq, topun duaq untuk mengurus hak kesulungan dan menyimpan pusaka talu beru.

Maka ditunjukan Towe Akung sebagai sulung dan mengurus segala pusaka dan hak kesulungan.

Dipotonglah hewan-hewan  sebagai makanan di pesta tersebut dan di riarayakan dengan tarian, hamang dll.

Pada saat mereka sedang meria rayakan acara dengan hamang bersama, seekor anjing tidur di tengah-tengah lapangan  hamang.

Salah seorang bapak menendang anjing tersebut lalu berkata: Au o noq me damaq paq bute bute ,hoko ma tore hamang we (mengajak anjing untuk ikut hamang). 

Lalu anehnya anjing tersebut bangun dan mengambil sarung bekas (boreng wela tuan) dan hamang bersama orang-orang tersebut dengan suatu syair dari anjing tersebut: 

URI LAMA KETE 

ALE LAMA KETE

OTE LAEQ NE 

OWE LAEQ AQ..

Mendengar syair anjing tersebut semuanya ketakutan dan lari tercerai-berai karena takut akan datang malapetaka bagi mereka.

Turunan Kopong Aur beyeng dorong (migrasi) ke Wilayah hebir waq, wilayah kampung lama Meluwiting Sekarang, dan menurunkan suku Kotoq nutur, daten nutur, amun nutur, amun mama, Leutoher (Doluubeng, doluhalang).

Sedangkan turunan Lahar Aur beyeng dorong ke Wilayah Perung owa, Eluq laka naiq waq tepi tahiq bolong angin dengan membawa sebatang gading, busur dan anak pana, Lapaq meker, ahar oliq, utan buyaq sebagai pusaka meker mukur.

Lahar Aur menurunkan 2 orang anak yaitu Akung Lahar dan Lela Lahar. 

Akung Lahar menurunkan suku Belutowe.

Nama Belutowe diambil dari kata Behu ehu'  yang dilakukan oleh nenek Towe Akung.

Lela Lahar menurunkan suku, Kiliqroong, leubola, lapiliaq, tahiliaq, bokiliaq, iyaboki, kiaq beni, hobing beni, leraq beni, leu beni, taran piraq, Edangwala, edang peutede. 

(Oleh Fiktorimus Laba Belutowe; Ehu' adalah biji balam)