Keindahan Taman Kota Kaimana dan Masalah Sampah yang Tak Terurus
Jebulon Bunai, Fotografer yang mengunjungi Taman Kota Kaimana |
RakatNtt - Kota Senja, begitulah julukan warga Kaimana, terhadap kota Kaimana, Ibu Kota Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat. Disebut demikian karena pemandangan senja di kota ini sangat memanjakan mata khususnya ketika dinikmati di Taman Kota Kaimana. Taman kota Kaimana dijuluki pula sebagai taman Jokowi Iriana karena mantan Presiden dan Istrinya pernah menikmati senja di taman ini saat mengadakan kunjungan kerja ke Papua Barat.
Untuk mengenang kehadiran Jokowi Iriana, maka di tengah taman dibangun ukiran huruf dengan tulisan Taman Jokowi Iriana. Lukisan huruf lainnya yang ada di taman ini yakni tulisan Kota Senja Kaimana sesuai dengan julukan kota ini.
Para pengunjung biasanya datang ke tempat ini mulai pukul 16.00 waktu setempat. Mereka biasanya datang, selain untuk menikmati panorama senja, juga ada yang mejadikan lorong-lorong taman kota sebagai tempat untuk jogging. Letaknya yang persis di pinggir pantai, membuat Taman Kota Kaimana begitu eksotis ditambah dengan pemandangan terbenamnya matahari.
Pada sisi paling kanan dari taman ini dibangun beberapa rumah adat asli orang Kaimana sebagai gambaran akan identitas budaya mereka. Namun sayang, arsitektur tersebut terkesan hanya diam membisu sebab tidak ada orang yang bertugas menjaga atau memberikan penjelasan filosofis tentang rumah adat tersebut.
Hal ini dikeluhkan oleh Jebulon Bunai, seorang Fotografer yang baru pertama kali datang ke Taman Kota ini.
“Di sini ada arsitektur rumah tradisional tetapi belum dijaga karena ini sangat tertarik bagi dunia turis, fotografer,” keluh Jebulon Bunai Fotografer asal Nabire, saat diwawancarai di Taman Kota Kaimana, rabu (29/1/25). Jebulon tertarik datang ke Taman Kota Kaimana berawal dari informasi yang ia dapat bahwa kota Kaimana memiliki nama julukan yakni Kota Senja. Rasa penasaran tersebut mendorongnya untuk datang ke lokasi sambil memotret keindahan di tempat ini.
Ia juga mengeluhkan tentang karakter pengunjung yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal ini mesti disadari oleh pengunjung, sebab menurut Jebulon Bunai, taman kota ini adalah ruang publik yang mestinya dirawat mulai dari kesadaran membuang sampah secara teratur.
Hal yang sama disampaikan juga oleh Maria, salah seorang pengunjung. Menurutnya, taman kota Kaimana menyimpan kekayaan view yang tak perlu diperdebatkan keindahannya tetapi karakter pengunjung yang masih membuang sampah sembarangan menjadi masalah yang harus diatasi. Ia mengusulkan kepada Pemerintah Kaimana agar menyiapkan tempat sampah di taman ini.
“Saya sudah beberapa kali berkunjung ke Taman Kota Kaimana. Menurut saya kekurangan itu saya melihat banyak sampah-sampah yang berserakan,” ungkapnya.
Harapan dua orang pengunjung ini sangat beralasan lantaran hampir di setiap sudut selalu ada sampah plastik yang berserakan. Bahkan pada bagian depan taman, khususnya saluran air atau drainase, terlihat banyak sekali tumpukan sampah yang belum diatasi oleh petugas kebersihan. Tempat sampah yang tersedia di taman ini pun masih sangat minim.
Arsitektur Rumah Adat orang Kaimana di sudut kanan taman kota |
Dampak untuk Pelaku UMKM
Kehadiran Taman Kota Kaimana turut berpengaruh positif bagi pelaku UMKM. Rofika Qomaria Sirfefa, salah seorang pelaku UMKM yang diwawancarai mengatakan, kehadiran taman Kota turut membantu dirinya sebagai pelaku UMKM yang sudah dua tahun berjualan di tempat ini.
Menurutnya, keuntungan yang paling banyak bisa ia dapatkan hingga Rp. 1000.000 jika pengunjungnya ramai yakni pada malam Minggu.
Ia juga berharap agar Pemerintah setempat bisa mengadakan kegiatan kreatif lainnya di taman tersebut agar bisa mendongkrak usaha UMKM.
“Semoga ada perubahan taman kotanya supaya kedai-kedainya makin ramai, kaya ada lomba-lomba atau pasar malam,” ungkap perempuan berkrudung merah tersebut.
Perempuan Kaimana ini menjual kopi, susu dan minuman lainnya juga bakso bakar. Ketika ditanya tentang pangan lokal Papua, ia mengaku belum pernah menjualnya sebab dirinya bekerja atas perintah atasannya. Namun, ia berkata bahwa, usaha yang ia jalankan bisa memenuhi kebutuhan ekonomi pribadinya. Oleh karena itu, ia akan tetap beraktivitas sebagai pelaku UMKM di Taman Kota Iriana Jokowi atau Taman Kota Kaimana.