Pemuda Hakedapi, Mari kita Hadapi
Dalam tarian hamang, terlihat ratusan pemuda
bergandengan tangan
Merapatkan bahu kanan
memikul angan-angan
Para pemuda terus menari, bersatu padu di bawah terang bulan purnama,
Mereka membakar lilin-lilin kecil
Bersepakat untuk bersatu one' ude' laleng hama, ta'an tou.
Gong gendang telah berkumandang
Dari puncak Uyelewun, membakar semangat para pemuda, HAKEDAPI, Hadakewa-Lodoblolong, Kedang, Ileape.
Di tanah, Hoeleaq, dengan cerita keperkasaan Beheng Nobol, para pemuda belajar tentang arti keperkasaan, tentang arti perjuangan.
Datanglah wahai Peni Utan Lolon dari puncak Ileape, berilah kami kehidupan, ajarkan kami kelembutan,
Wahai pahlawan Polo Ama, peluklah kami dalam nadi juangmu, berilah kami spirit untuk cinta Lewo Tana Leu Awu'.
Wahai para leluhur Lembata berilah kami spirit statement 7 maret Hadakewa. Agar kami tahu arti sejarah perjuangan.
Kami pemuda Hakedapi, burung gereja bersayap elang ingin terbang
Hingga ke ujung yang paling
Tak ada pagar pagar duri
Tak ada pilar pilar baja
Perbedaan adalah kekayaan
Perbedaan adalah pelangi
Saat ayam jantan mulai berkokok
Saat mama mama mulai meniti jagung,
Para pemuda mulai bersuara
Melantunkan pantun-pantun doa
Jaga persatuan, jaga kekerabatan
Kami ingin menjadi ombak pantai selatan yang indah bergemuruh, dengan gelombang-gelombang yang tak henti bergulung.
Namun, di dalamnya ada ribuan ikan yang hidup dan memberi kehidupan untuk segenap manusia
Kami bernazar, di Hoeleaq tanah yang kaya akan legenda legenda, tanah yang subur akan hasil hasil kebun
Kami mau tak seorang pun merusak persatuan kami, tak seorang pun memasang pagar-pagar duri
Sebab pada mulanya kami adalah satu dan hingga kekal pun kami adalah satu, satu Lembata, satu Katolik.
Pemuda Hakedapi, mari kita hadapi,
Lautan luas dengan gelombang yang menghadang,
Mari kita hadapi sampai mati di suatu saat nanti. Mari kita hadapi.