Mahasiswa Wujudkan Prototipe untuk Kebudayaan dan Isu Kedaulatan Pangan Desa Kalikur
RakatNtt - MSIB merupakan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat, yaitu program yang membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.
Program ini merupakan bagian dari Kampus Merdeka yang diawasi oleh Kemenbud RI. Melalui program Muda Berdaya Untuk Kedaulatan Pangan (MBKP) adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud RI) untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan dan siap memasuki dunia kerja.
Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar bidang studinya, baik di dalam maupun di luar perguruan tinggi dan sebagai jembatan untuk mendukung sekaligus mengarusutamakan kebudayaan dan isu kedaulatan pangan.
Kegiatan pelepasan mahasiswa MBKP dihelat di Kantor Desa Kalikur. Fajar Nugraha sebagai ketua kelompok mahasiswa MBKP di Desa Kalikur mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder Pemdes yang sudah memberikan fasilitas dan sudah bersedia berkolaborasi dalam rangka mempermudah aktivitas magang selama empat bulan.
"Rasa terimakasih ini juga diberikan kepada tokoh masyarakat dan tokoh adat serta mama-mama pengasuh rumah yang sudah berkenan menyediakan tempat tinggal selama empat bulan, dan kepada tokoh adat yang sudah berkenan menjadi narasumber lokal yang kemudian banyak memberikan informasi terkait sebagai data riset lapangan pada proses magang di Desa Kalikur, " ungkap Fajar.
Kegiatan magang selama empat bulan di Desa Kalikur ini telah berhasil mewujudkan empat prototipe sebagai langkah awal dalam mendorong isu kedaulatan pangan lokal di Desa Kalikur.
Proses magang ini mulai dari riset pengambilan data keluarga, riset obyek pemajuan kebudayaan (OPK) dan juga riset lokasi praktek prototipe utk media tanam.
"Ucapan terimakasih kepada mahasiswa MBKP terkait dengan rangkaian kegiatan di desa Kalikur yang sudah memberikan kebaikan dan dampak kepada desa selama proses magang muda berdaya untuk kedaulatan pangan. Satu pesan menarik untuk mahasiswa yakni "Bawalah Pulang Yang Baik dan Tinggalkan Yang Tidak Baik" ada awal pasti ada akhir," pesan Ketua BPD.
Kepala Desa Kalikur M. Amin Hasan AB) mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa dan juga kepada Dir KMA (Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemenbud RI) khususnya kepada Direktur KMA Bapak Sjamsul Hadi yang sudah berhasil mendorong dan mengarusutamakan isu kebudayaan dan kedaulatan pangan lokal di NTT khususnya di Kabupaten Lembata, kemudian memberikan kesempatan kepada desa Kalikur sebagai desa lokus kegiatan MBKP (muda berdaya untuk kedaulatan pangan).
Harapannya bahwa semoga prototipe yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa ini bisa dilanjutkan oleh desa kemudian bisa berefek kepada masyarakat desa Kalikur dalam rangka mengarusutamakan pemajuan kebudayaan dan sebagai langkah awal dalam mendorong isu kedaulatan pangan lokal di desa Kalikur.
Harapan ini disampaikan oleh Kades Kalikur dan juga sebagai mentor di desa, karena kerja-kerja untuk mendorong inovasi pangan lokal ini harus ada pelibatan semua stakeholder dalam hal ini Pemdes dan juga butuh pendampingan serta konsep manajemen yang baik untuk mewujudkan sebuah program strategis yang sudah direncanakan.
Pesannya kepada mahasiswa MBKP bahwa "jadikan perjalanan dan proses magang ini sebagai langkah awal untuk dibawa pulang ke kampus dan kampung halaman masing-masing, semoga kebaikan yang sudah diberikan ke desa ini bisa berefek dan kemudian berdampak kepada mahasiswa untuk mendapatkan nilai yang baik pula," ungkapnya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh mentor desa Kalikur, Midun Husein Ratuloli, bahwa rangkaian kegiatan magang di desa Kalikur ini dimulai dari tahap riset pengambilan data keluarga, temu kenali persebaran pangan lokal dan juga riset penggalian data Obyek Pemajuan Kebudayaan (OPK) di desa kalikur dengan mengunjungi lokasi mulai dari situs bersejarah, ritus, lahan potensi pertanian dan lokasi-lokasi yang dianggap mendukung kegiatan MBKP di desa kalikur.
Beberapa prototipe yang sudah diwujudkan diantaranya pembuatan tepung mocaf dari ubi singkong, pengolahan dan inovasi kriping jagung Titi, Pengolahan dan inovasi ikan abon dan menjadikan Cocopead sebagai media tanam serta pengolahan pupuk organik cair.
Harapannya bahwa semua tahapan dan rangkaian pembuatan prototipe ini bisa memberikan manfaat untuk desa dan berdampak kepada ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Kemudian dalam rangka untuk mengetahui problem pangan di desa Kalikur, maka mahasiswa juga melakukan wawancara kepada tokoh masyarakat, pelaku pangan dan juga dokumentasi dan temu kenali OPK teknologi tradisional dan pengetahuan tradisional yang berkaitan dengan isu kedaulatan pangan di desa Kalikur.
Rangkaian kegiatan pelepasan mahasiswa MBKP di kantor desa Kalikur ini juga langsung membuka film dokumenter problem pangan dan kebudayaan di desa Kalikur mulai dari tahap pertama sampai akhir.