Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pandu Budaya sebagai Penggerak Budaya Alor

 



RakatNtt.com - Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Gelar SLKL, Kamis,13/06/2024. 

Kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) yang diadakan di Desa Ternate, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, NTT, merupakan program yang dicanangkan oleh Dirjen Kebudayaan melalui Direktorat KMA yang bertujuan mengarusutamakan Kebudayaan masyarakat .

Kegiatan ini menjadikan Pemuda (Pandu Budaya) sebagai penggerak utama dalam mempercepat Pemajuan Kebudayaan di 3 Kabupaten dan 14 pulau-pulau kecil di NTT.


Hal ini sejalan dengan amanat UU No 5 Tahun 2027 tentang Pemajuan Kebudayaan yang juga menegaskan, masyarakat sebagai pelaku budayanya sendiri. 


Hal ini juga disampaikan Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi, di sela acara pembukaan SLKL 2024 Di Desa Tarnate Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten Alor, NTT. 


"Sekolah Lapang Kearifan Lokal bagi masyarakat adat ini dalam rangka percepatan pemajuan kebudayaan di tiap-tiap wilayah, khususnya di Kabupaten Kota di mana ini bagian dari program aktualisasi Kewilayahan Adat." 

Lanjutnya, "SLKL 2024 merupakan program Direktorat KMA     Kemendikbud Ristek, dimana dalam Program ini kami berupaya mengarusutamakan Kebudayaan di tengah masyarakat dan menjadikan para pemuda dan masyarakat sebagai pelaku budaya untuk menjaga Ekosistem Kebudayaan yang ada di Kabupaten Alor ini. Dalam kegiatan ini kami melibatkan para Pandu Budaya  yang juga merupakan Pemuda di Kabupaten Alor sebagai Peserta dalam Kegiatan SLKL Ini." 

Selain itu, ia menyampaikan, kegiatan SLKL menghadirkan juga para fasilitator yang sebelumnya adalah Pandu Budaya Lembata. 

"Kami juga menggandeng para fasilitator SLKL (Pandu Budaya Lembata 2023) untuk mendampingi Pandu Budaya (Kabupaten Alor) yang ada ini untuk melakukan proses temu kenali Objek Pemajuan Kebudayaan, dari awal tahap pendataan, pengidentifikasian, pendokumentasian dan tahapan kurasi."

Sambungnya, KMA akan bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Alor untuk bersama-sama memajukan Ekosistem Kebudayaan yang ada di tengah masyarakat. 

APBD Lebih Banyak untuk Pilkada

Asisten II Setda Alor, Drs. Dominggus Asadama juga mengapresiasi kegiatan Sekolah Lapang Kearifan lokal 2024 di Kabupaten Alor. 

Menurutnya, di tengah keterbatasan anggaran daerah ini, kegiatan ini dibantu oleh pemerintah pusat untuk menyelenggarakan suatu event yang berdampak positif bagi daerah.

“Terima kasih untuk kegiatan yang dilaksanakan ini. Ini gagasan dari kementerian Pendidikan kebudayaan Riset dan Teknologi bagi pemerintah daerah. Saya perlu menyampaikan terima kasih karena memang kita APBD itu sekarang agak sulit. Agak sulit untuk kegiatan-kegiatan seperti begini. Kita punya APBD lebih banyak dimanfaatkan untuk pelaksanaan pembiayaan Pilkada.” 

Menurutnya  kegiatan ini dapat menambah Sumber Daya Manusia bagi peserta pelatihan. Menurutnya, budaya dan pariwisata saat ini menjadi trend dan ke depan budaya dan pariwisatalah yang akan menghidupkan ekonomi masyarakat. 

"Karena itu kita perlu mempersiapkan SDM yang baik mulai dari sekarang. Selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Alor juga berharap kepada para Peserta (Pandu Budaya) agar bisa mengikuti kegiatan ini dengan serius agar tujuan utama dalam kegiatan ini bisa dapat terwujud," tutupnya. 

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Alor, Sophia Didaloro, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan dimaksud. Kegiatan ini, ungkap Sophia, adalah sekolah lapang berbasis Kearifan lokal Masyarakat Adat yang diikuti oleh 20 orang pandu budaya di Kabupaten Alor. 

Pihaknya mengharapkan dukungan 20 orang Pandu Budaya ini akan menjadi ujung tombak Temu Kenali OPK sesuai amanat UU No 5 Tahun 2017 tetang Pemajuan Kebudayaan.

“Kami berharap bahwa dengan adanya teman-teman Pandu Budaya ini bisa membantu kami dalam menyusun pokok pikiran kebudayaan daerah (PPKD) yang menjadi buku suci untuk dinas kebudayaan di Kabupaten Alor ini,” imbuh Sophia.

Dalam kesempatan yang sama  Kepala Desa Ternate, Rahman Kasim juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat KMA yang sudah mempercayakan desanya sebagai tempat untuk dilaksanakan kegiatan sekolah Lapang Kearifan Lokal. 

Turut hadir dalam kegiatan ini, Pejabat Bupati Kabupaten Alor diwakili Asisten II Setda Alor, Kadis Budaya, Kadis Pariwisata, Kurator, Fasilitator, Kepala Desa Uma Pura, Tokoh Adat, Pelaku Budaya dan para Pandu Budaya yang ada di Kabupaten Alor. (Syam) 




Post a Comment for "Pandu Budaya sebagai Penggerak Budaya Alor"