Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Empat Alasan Eman Ubuq Fokus Gali Khazanah Budaya Edang, Lembata

 


RakatNtt.com – Saat saya masih duduk di bangku kelas satu SMP Muda Karya Walangsawa, nama Eman Ubuq tak asing di telinga. Ia pergi pulang dari kampung ke kampung menjumpai para tetua tiap suku di seputaran gunung Uyelewun untuk berbicara, mencari strategi berbasis kearifan lokal Edang untuk menghalau rencana Pemerintah Daerah Lembata bersama korporat yang akan memerkosa tanah adat Edang.



Dengan logika pembangunan, Pemda Lembata bersama kaum kapitalis berencana membuka proyek tambang di Edang. Lantas bagaimana dengan kehidupan manusia Edang? Itulah refleksi yang menjadi dasar pijak Eman Ubuq bergerak bersama masyarakat Edang memertahakan tanah adat Edang dari rencana jahat Pemda Lembata.

Bukan hanya bergerak mengumpulkan massa dari kampung ke kampung, Eman Ubuq juga menjadi orator demonstrasi di Kota Lewoleba. Ia bersuara lebih lantang untuk meyakinkan nurani Pemda Lembata bahwa tambang akan membunuh orang Edang. Sejak 2006 hingga kini, Eman Ubuq dengan semangat yang sama menjaga tanah adat Edang dengan terus menggali khazanah budaya dan kearifan lokal Edang yang memiliki spirit universal dan bernila bonum communae.

Dalam beberapa kegiatan, Eman Ubuq bersama rekannya Yohanes Teheq yang juga punya semangat yang sama diundang sebagai pemateri dalam diskusi membahas kearifan lokal edang, antara lain kegiatan di Leutubung dengan tema Sayin Tua’ Teda’ Bayan Wa’ Miwa’ dan yang terakhir menjadi narasumber lokal dalam kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal selama 3 hari, 22-24 di Desa Hoele’ II. Pada kesempatan ini, Eman Ubuq membawa materi tentang Kepercayaan Edang Wela dan Manifestasinya dalam Hidup Beradat Komunitas Edang.

Sekurang-kurangnya ada empat hal yang menjadi alasan mengakar dalam diri Eman Ubuq untuk terus menggali khazanah budaya Edang yakni



1. Memertahankan Jati diri orang Edang dengan karakteristik khas Edang sebagaimana yang diwarsikan oleh para leluhur.

2. Meyakini bahwa budaya atau tatanan adat istiadat mengandung multi-nilai kemaslahatan yang mesti dipertahankan demi keharmonisan hidup komunitas Edang.

3. Meyakini bahwa tatanan peradaban khas Edang Wela penting untuk dilestarikan manisfestasinya dalam hidup generasi ke generasi agar hidup generasi yang beradat dan dinamis tidak tercerabut dari akar dan pohon peradaban wela sendiri.

4. Meyakini bahwa keberlanjutan pembangunan yang humanis di Edang akan terwujud bila kearifan-kearifan lokal leluhur menjadi fondasinya. ***