Muncul Istilah Ilmu Hitam dalam Turnamen Wanted Cup IV, Yang Benar Saja
RAKATNTT.COM – Apa itu ilmu hitam? Jika Anda mampu menjelaskan secara baik atau detail tentang pertanyaan ini, barangkali Anda adalah pemegang ilmu hitam, hehe. Sebab hanya orang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang ilmu hitam yang mampu menjelaskannya kepada orang lain.
Atau dalam konteks lain, ada orang yang berbusa-busa
bicara atau menjelaskan identitas Tuhan, padahal ia manusia yang rapuh atau
bahkan pendosa kelas atas. Manusia kok bisa jelaskan tentang Tuhan, berarti
yang menjelaskan tentang Tuhan adalah “tuhan’ itu sendiri, karena hanya Tuhan
yang bisa menjelaskan tentang diri-Nya, manusia hanya menduga-duga atau membuat
karangan bebas. Kalau begitu jangan terlalu suka mengklaim. Boleh klaim tapi
jangan remehkan Tuhan orang lain, hehe. Ini hanya pengantar, hehe. Demikian pun tentang ilmu hitam.
Oke, mari kita kembali ke tema tulisan ini, tentang
ilmu hitam. Penulis tidak memiliki pengetahuan detail tentang ilmu hitam tapi
penulis tahu bahwa ada orang yang memakai ilmu hitam. Pengetahuan ini, penulis
tahu dari cerita orang-orang tua di kampung. Penulis mengetahui tapi tidak
memahami.
Penulis mengetahui lewat cerita orang-orang tapi
tidak memahami karena tidak menyaksikan langsung aktivitas pemegang ilmu hitam.
Artinya, pengetahuan ini masih cacat, hanya menduga-duga, atau lebih tepat bisa
dikatakan sebagai bahan gosip.
Pada turnamen bola kaki Wanted Cup IV 2022 yang
digelar di Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT, muncul istilah baru ilmu hitam
versus ilmu pengetahuan. Lebih tajam terdengar tatkala laga final antara Kodak FC versus Muhammadiyah FC yang berhasil dimenangkan oleh Muhamadiyah FC dengan skor satu kosong, Minggu
(24/7/2022).
Mengapa ada istilah yang kemudian jadi bahan gosip
yang juga viral di grup Facebook PSSI Askab Lembata ini muncul secara membabi buta? Orang
saling serang dengan menuduh klub satu dan yang lain memakai ilmu hitam dan
klub lainnya memakai ilmu pengetahuan alias ilmu putih. Coba anda cek baik-baik
di grup FB PSSI Askab Lembata.
Mulut cerewet seperti ini membuat para suporter atau
para pemain saling mencurigai satu sama lain. Ada juga story di sebuah WhatsApp
(tidak perlu saya beri tahu namanya), setelah Muhammadiyah FC mengalahkan
Kodak FC, ia menulis begini: “Apapun terjadi, pada akhirnya ilmu pengetahuan
tetap mengalahkan ilmu hitam, proficiat Muhamadiyah.” Dari story WA ini kita
bisa tahu arahnya.
Mari kita cari tahu lagi soal ilmu hitam dalam
turnamen bola kaki. Penulis pernah mendengar langsung cerita dari beberapa
orang tua yang pernah menjadi pemain bola tingkat desa di Kedang, Lembata bahwa
ilmu hitam itu ada.
Lebih jelas lagi, dalam pertandingan bola kaki pada
zaman terdahulu, bukan hanya pelatih bola kaki yang diandalkan tapi tetua atau
orang-orang tertentu yang memiliki ilmu hitam. Tim bola kaki bersangkutan akan
membawanya ke tempat pertandingan dan ia akan mengeluarkan semua jurus atau
ilmu hitamnya untuk mengelabui mata lawan dalam pertandingan. Bukan hanya di
Kabupaten Lembata, di tempat lain juga ada cerita yang sama. Penulis pernah
mendengar cerita ini.
Terlepas dari ada atau tidaknya intervensi ilmu
hitam dalam turnamen bola kaki, pertanyaan penting bagi pecinta olahraga jenis
ini yakni kapan bola kaki menjadi maju kalau masih mengandalkan kekuatan gaib
alias ilmu hitam?
Selain itu, apakah ilmu hitam selalu menjadi juara
dalam sebuah turnamen atau ilmu hitam bisa dikalahkan oleh ilmu pengetahuan? Pertanyaan
konyol seperti ini bisa membuat pusing kepala, hehe.
Jika ilmu pengetahuan bisa mengalahkan ilmu hitam,
maka stop pakai ilmu hitam atau percuma pakai ilmu hitam. Pakai saja ilmu pengetahuan
dengan strategi bermain menipu lawan secara baik atau berkualitas agar bola
kaki Lembata bisa maju secara murni, tanpa ada ilmu gaibnya, hehe. (Rian
Odel/Red)