Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Mengenal Kong Bawa, Musik Khas Orang Kedang di Lembata, Bisa untuk Belis


RAKATNTT.COM – Kong bawa – gong dan gendang – diketahui merupakan salah satu musik khas yang ada di Nusantara. Di Jawa, kita kenal ada gamelan, di Maumeref Flores, ada gong waning dan di kedang, Kabupaten Lembata, NTT, ada kong (gong) dan bawa (gendang).

Yang unik dari musik kong bawa orang Kedang ialah selain digunakan sebagai alat musik, juga bisa dipakai sebagai belis atau mas kawin. Artinya, musik ini  memiliki dua manfaat sekaligus. Kalau belis di Kedang, selain gong, bisa juga menggunakan gading atau pada zaman yang sudah berlalu biasa juga dipakai laong (permata), maka disebut kong, bala, laong (gong, gading, permata).

Dalam uraian singkat ini, rakatntt memperkenalkan kepada pembaca sekalian kong bawa orang Kedang yang digunakan sebagai alat musik. Jumlah musik gong sendiri ada 6 buah dan satu buah gendang.

6 gong tersebut berkukuran berbeda-beda juga cara memukul dan bunyinya pun bervariasi. Ada yang disebut kong rian (gong besar) ada tiga buah; kong utun (gong kecil) ada satu buah, gasa’ atau leka’, ada dua buah.

Cara memainkannya yakni kong utun dibunyikan lebih dahulu kemudian diikuti oleh kong rian (tiga buah), lalu gasa’ dan terakhir gendang (bawa). Para pemain musik ada empat orang; satu untuk kong utun, satu untuk kong rian, satu untuk gasa' dan yang terahir untuk gendang.

Sementara itu, asal usul kehadiran gong di Kedang, hingga saat ini masih bervariasi versinya. Namun, rakatntt lebih sepakat dengan sumber yang mengatakan bahwa gong tersebut berasal dari Jawa (majapahit) didatangkan oleh para pedagang dari sana.

Kini, gong dan gendang masih terdapat berlimpah jumlahnya di Kedang. Jhon Tua, salah seorang warga Kedang dari Desa Mahal II, Omesuri dikenal sebagai salah satu penjual gong ternama. 

Menurutnya, gong Kedang terbuat dari tima, tembaga dan kuningan. Sejak 2005, ia merintis usaha menjual gong dan gendang. Ia membawa gong Kedang ke Solo untuk diproduksi lagi dan dijual di Kedang. (RO/Red)