Daftar Akun Palsu yang Ramaikan Grup Facebook Bicara Lembata New
RAKATNTT.COM – Media sosial
– facebook, WhatsApp dll – menjadi medium populer yang dipakai oleh manusia
milenial untuk berkomunikasi jarak jauh. Facebook adalah media sosial yang
barangkali paling banyak diminati oleh orang-orang yang memiliki android
pribadi. Facebook juga menjadi medium yang tepat bukan hanya untuk
berkomunikasi secara positif, saling menginspirasi melainkan juga menjadi
medium yang aman dipakai untuk menghujat orang, membully bahkan mencaci maki
orang.
Orang-orang yang
bersembunyi di balik facebook untuk leluasa mencaci-maki orang atau katakanlah
menghujat dengan unggahan yang kasar, redaksi kalimat yang mengarah kepada ad hominem biasa dikategorikan sebagai
akun palsu. Frasa akun palsu ini merupakan sebuah istilah yang sangat terkenal
dalam perdebatan warganet di grup facebook Bicara Lembata New. Grup yang
memiliki anggota sekitar 40 ribu lebih ini hampir tiap menit diramaikan oleh
unggahan-ungghan seputar permasalahan di Lembata. Ada masalah sosial-politik,
hukum, jual-beli barang dan yang terbaru yakni soal kasus selangkangan yang
diduga diperankan oleh salah seorang anggota DPRD Lembata dari PDI Perjuangan.
Kasus terbaru dan viral
ini menjadi kesempatan emas bagi beberapa akun yang dikategorikan akun palsu
untuk beraksi. Mereka memberikan kritik bukan dengan tujuan yang mengarah
kepada kebaikan tetapi ada beberapa akun yang terlihat mulai mencaci maki dan
bahasa-bahasa kasar lainnya. Walaupun itu adalah kebebasan setiap orang tetapi
etika, batasan-batasan dalam berekspresi atau berkomunikasi mesti selalu ada. Ya,
itu harapan positifnya.
Daftar Akun Palsu di Bicara Lembata New
1.
Aba Daud
Nama akun palsu ini
sudah lama eksis di grup BLN. Akun ini terlihat sangat aktif meberikan kontrol
sosial dengan unggahan yang menurut saya cukup kritis dan berimbang. Hampir tiap
postingannya memiliki pendasaran-pendasaran yang patut diterima akal sehat. Ia pernah
mengkritik bupati Lembata (alm) Yance Sunur dengan sangat konsisten, juga untuk
DPRD maupun bupati Thomas Ola. Artinya, pemilik akun ini, menurut saya orang
kritis yang punya kepedulian untuk Lembata. Hanya sayang, kita tidak tahu siapa
identitas valid beliau.
2.
Arus Tujuh Penjuru
Akun palsu ini, setelah
kematian bupati Yentji Sunur, hampir tak terlihat nongol di BLN. Namun, setelah
viralnya kasus selangkangan di toilet, tiba-tiba akun ini muncul lagi dengan
unggahan yang tidak enak dibaca. Unggahan arus tujuh penjuru, menurut saya
berbeda jauh dengan Aba Daud yang cukup berimbang dalam memberikan kontrol
sosial lewat facebook.
3.
Arus Wato Woko, Jubaida L. Lembata dan beberapa akun
lainnya yang dikategorikan akun palsu.
Kehadiran mereka di BLN
membuat grup yang beranggotakan 40 ribu orang tersebut tetap ramai tiap saat. Namun,
di dalamnya, banyak kali kita temukan cara berkomunikasi yang tumpang tindih,
saling menyerang pribadi dan seterusnya. Kita temukan cara berkomunikasi yang
jauh dari etika ketimuran kita. (Admin)