Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pesona Indah Pasir Putih Pantai Sawengka, Pulau Pemana, Sikka



Jika anda berkunjung ke Kabupaten Sikka, jangan lupa singgah di pantai Sawengka. Ketika menyebut nama Sawengka, mungkin sebagian besar masyarakat Kabupaten Sikka bahkan wisatawan luar akan bingung dan mencari tahu lokasi pantai ini. Iya, karena pantai Sawengka ini memang belum banyak dikenal wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

***

Pada hari Kamis, 11 November 2021, saya bersama tim dari Kampus Politeknik Cristo Re Maumere melakukan perjalanan ke arah utara yaitu ke Pulau Pemana, khususnya Pemana Besar. Pemana Besar merupakan salah satu pulau yang terletak di perairan sebelah utara Pulau Flores. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pemana Besar memiliki dua desa, yaitu desa Pemana dan desa Gunung Sari. Desa Gunung Sari adalah titik tujuh kami untuk melaksanakan kegiatan kampus yang salah satu agendanya ialah mengexsplor pantai Sawengka.

Pantai Sawengka terletak di Kampung Ngolo, Desa Gunung Sari, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka. Pantai Sawengka adalah salah satu pantai berpasir putih dengan lautan yang bening di gugus pulau di Teluk Maumere. Ombaknya pun sangat bersahabat. Kesejukan dan keindahannya sangat inspiratif dan melahirkan berbagai rupa imajinasi. Cocok bagi kaum muda yang tengah menjalin kasih, atau bisa juga bagi penyair yang ingin memburu seuntai sajak.

Untuk sampai ke Desa Gunung Sari tempat Pantai Sawengka berada, kami menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Lorena Say Maumere dengan lama waktu perjalanan kurang lebih 2 jam atau lebih tergantung kapal yang digunakan menuju Desa Pemana. Tarif kapal biasanya berkisar Rp 30.0000. Setibanya di pelabuhan Pulau Pemana, selanjutnya perjalanan ke Kampung Ngolo Desa Gunung Sari, kami diantar dengan menggunakan perahu  kecil milik warga dengan waktu perjalanan kurang lebih 30 menit. Biaya perahu biasanya Rp 10.000.

Sepanjang perjalanan menyusuri bagian Selatan laut Flores itu, kami disuguhi hamparan perbukitan dengan bebatuan karst dari tebing di sepanjang sisi Selatan Pulau Pemana. Dari kejauhan, kami disuguhkan dengan hamparan pasir putih yang membentang dari Timur ke Barat.

Tibalah kami di Kampung Ngolo, tempat kami menginap dan melaksanakan kegiatan. Keesokkan harinya barulah kami berjalan kaki dari Kampung Ngolo ke pantai Utara tempat Pantai Sawengka kurang lebih 10 menit. Hamparan pantai berpasir putih langsung menjemput kami.

Jika anda ingin bepergian langsung ke Pantai Sawengka, setiba di Pelabuhan Pemana, anda bisa langsung menyewa perahu kecil milik warga dan menyusuri bagian Utara laut Flores langsung ke Pantai Sawengka dengan waktu tempuh 30 menit.



Pantai ini terbilang masih asri karena belum ada yang mengelola secara baik dan jarang dikunjungi wisatawan dari luar Pulau ini. Hanya ada beberapa buah lopo kecil, beberapa tulisan yang dibuat oleh warga untuk sedikit memberikan sentuhan dan menambah eksostime Pantai Sawengka.

Selain itu, di lahan yang luasnya tidak seberapa, terdapat tanaman pohon kelapa yang berjejer rapi dan di situlah warga setempat yang sering berwisata ke Pantai Sawengka sering nongkrong sambil menikmati keindahan pantai Sawengka termasuk kami tim dari Kampus Politeknik Cristo Re Maumere. Pantai Sawengka sendiri telah dilaunching oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, pada Jumad, 22 Oktober 2021 menjadi destinasi wisata pantai baru di Kabupaten Sikka.

Selain pantai Sawengka ternyata Desa Gunung Sari menyimpan berbagai macam cerita sejarah dan budaya yang sangat unik dan menarik. (Theny Nurak/Editor Admin)