Allah Menghimpun dan Memulihkan-Santapan Sabda Minggu XXX B-24 Oktober 2021
P. Simeon Bera Muda, SVD |
Umat Allah dalam Kristus. - Satu pengalaman yang menghancurkan Israel sebagai bangsa adalah pembuangan. Bangsa Israel yang kecil dan lemah itu, karena dosa yang banyak dikalahkan oleh raja-raja dan bangsa-bangsa yang besar dan kuat. Lalu bangsa Israel dibuang ke Babel, diserakkan ke mana-mana.
Banyak yang menderita, banyak yang mati
sebagaimana diceriterakan nabi Yeremia. Pembuangan itu sebenarnya adalah
perbuatan bangsa Israel sendiri yang menjauhkan diri dari Allah dan dengan itu
dari Bait Allah, dari tanah air mereka. Tetapi Allah sendiri yang hantar
pulang, Allah tolong Israel yang tidak berdaya, yang lumpuh dan buta, yang
sakit seperti perempuan yang melahirkan.
Allah kumpulkan bangsa Israel yang
tercerai-berai. Allah menjadi Bapa bagi Israel seluruhnya yang terdiri dari 12
suku dan Efraim yang adalah anak kedua Yusuf tetapi Yakub berkati sebagai anak
sulung - Yakub diberkati dan bukan Esau yg sulung. Dengan itu Allah angkat
menjadi anak sulung.
Pengalaman pembuangan dan kesadaran
akan dosa yg mengakibatkan pembuangan itu sangat mendalam, diceriterakan turun
temurun. Pemazmur mengajak semua orang Israel untuk bergembira dan bersorak
sorai memuji Allah karena walaupun bangsa Israel yang membuang diri tetapi
Allah yang membawa pulang, Allah menghimpun yang tercerai-berai.
Allah memulihkan hidup Israel seperti
menurunkan hujan yang membuat bumi hidup kembali, Allah membuat Israel yg
menabur dengan air mata itu bisa bersorak sorai karena hasil yang melimpah
berupa hidup yang dibebaskan dari pembuangan, hidup yang tidak lagi dipenuhi
kegelapan susah dan derita.
Yesus di dalam Injil Markus bertemu dengan
satu orang disaksikan oleh banyak orang. Semua orang itu seperti Bartimeus,
anak Timeus yang buta, tentu bukan karena membuat buta badan sendiri tetapi
mungkin hati, iman. Buta menyebutkan semua yg dialami bangsa Israel dari
pembuangan itu. Seperti bangsa Israel berseru kepada Allah waktu pembuangan,
Bartimeus juga semua orang berseru kepada Yesus Anak Daud, raja Israel yang
paling besar itu yang mempersatukan kedua kerajaan Israel yang terpecah dan
menghimpun bangsa bangsa Israel menjadi
satu, yang menurunkan Mesias.
Yesus mendengar permohonan untuk bisa
melihat, untuk dibebaskan dari pembuangan, tidak lagi hidup dalam gelap karena
jauh dari Allah yang adalah terang itu. Yesus melihat iman yang merindukan
pembebasan dan menyelamatkan, menyembukan, memulihkan.
Dengan itu semua orang bisa mengikuti
Yesus untuk menjadi umat Allah, anak-anak Bapa. Di dalam surat kepada orang
Ibrani, selalu ada imam besar yang dipilih dari manusia dengan semua dosanya, dengan
keadaannya yang terbuang jauh dari Allah tetapi Allah mengangkat imam agung itu
untuk mengumpulkan dan membawa semua orang kepada Allah.
Akhirnya Allah mengangkat Yesus menjadi
Imam Agung yang membuat penuh imamat Melkisedek karena Yesus adalah Anak Allah
yang memulihkan semua anak Allah yang terbuang, yang tercerai berai, yang buta
menjadi anak Allah.
Umat Allah dalam Kristus. Kita mungkin
membuang diri dengan satu atau lain cara melalui kata, perbuatan dan hidup
kita. Allah membawa kita pulang, Allah menghimpun kita semua sebagai
saudara-saudari, anak-anak Allah di dalam Yesus. Dan Yesus adalah Imam Agung yang
membawa persembahan bukan barang atau hewan melainkan Diri Yesus bersama semua
manusia kepada Allah.
Kita menerima Santapan Sabda Allah yang
menyadarkan kita sejauh mana kita membuang diri jauh dari Allah dan kita alami
bagaimana Allah membuat kita dekat sehingga kita juga saling dekat dengan semua
sebagai sama-sama anak Allah.
Yesus Imam Agung, Anak Allah memberi
kita Santapan Tubuh-Darah Yesus sendiri, mengumupulkan kita semua bersatu dengan
Yesus untuk berusaha hidup dan saling mengumpulkan semua saudara-saudari kita
dan saling membebaskan dari pembuangan apa saja lalu dengan mata yang sudah
disembuhkan oleh Yesus kita bisa mengikuti Yesus Saudara kita yang sulung
hingga akhirnya kita menjadi Bar-Allah.