Memelihara Mental Kaya
Mental kaya tentu saja berlawanan dengan mental miskin. Oleh karena itu, ulasan kali ini akan membahas tentang bagaimana memelihara mental kaya saudar-sudari. Sebelum masuk lebih dalam, anda disuguhi beberapa pertanyaan reflektif berikut ini:
Tiga Kebiasaan
Buruk yang harus dihindari.
Coba lihat diri
Anda dan tanyakan...
Seberapa serius
Anda ingin menjadi pribadi yang sukses?
Seberapa serius
Anda ingin menjadi pribadi yang kaya?
Seberapa serius
Anda ingin menjadi pribadi yang sukses dan kaya?
Pernahkah Anda
memikirkannya...? Bagaimana jawabannya?
Yakin, beneran
serius?
Apa buktinya?
Baiklah, lupakan
pertanyaan di atas, cukup Anda memikirkannya seorang diri. Anda tidak harus
menunjukkan keseriusan Anda pada Saya, buktikan saja hasilnya... Oke?
Sekarang, coba
pikirkan baik-baik. Disadari atau tidak, banyak orang di luar sana yang ingin
sukses dan kaya, tapi mereka hanya fokus pada 'bagaimana caranya', bukan
'bagaimana seharusnya'. Imbasnya, yang mereka pikirkan hanya sekadar mencari
tahu strategi dan teknisnya saja, tanpa membiasakan diri dengan hal-hal positif
yang akan membentuknya menjadi pribadi sukses & kaya. Maksudnya?
Mereka sibuk
mengasah skillnya, tapi lupa membentuk attitudenya. Mereka sibuk membangun
network yang luas, tapi lupa memperbaiki integritasnya. Mereka sibuk belajar
ilmu-ilmu teknis, tapi lupa belajar mindset-mindset seorang pebisnis. Jika
tidak segera diperbaiki, maka sulit rasanya kita benar-benar bisa menjadi orang
sukses & kaya.
Lho ini bukan
ngedoain, tapi ngingetin... karena ini bicara soal *MENTAL.*
Dimana dalam
proses pembentukannya, gak akan selesai hanya dalam waktu satu hari, tapi harus
membiasakan diri...
Misalnya:
Pas jatuh, gak
terpuruk begitu dalam...
Pas bangkrut, gak
usah nangis bombai...
Pas gak punya
duit, gak minta belas kasihan...
Pas dicibir, gak
baperan...
...dan hal-hal
buruk lainnya. Berat memang, (lagi-lagi) karena ini masalah mental. Itulah
alasan kenapa Saya ingin membahasnya pada episode kali ini... Yuk ah kita
mulai!
Setidaknya, ada *3
kebiasaan buruk yang mesti kita hindari:*
*Pertama, MINTA-MINTA*
Kebiasaan buruk
ini sering tidak kita sadari melekat dalam diri dan pribadi kita.
Misalnya:
- Minta diskon
- Minta bonus
- Minta gratisan
- Minta-minta
pokoknya...
Mental seperti ini
mesti dibuang jauh-jauh. Ini busuk! Dan emang gak baik. Selain gak menghargai
jerih payah penjual, juga secara tidak sadar kita sedang merendahkan diri kita
sendiri. Kalaupun kere, jangan pertontonkan kerenya kita sama orang dengan cara
ngarep-ngarep & minta-minta. Saraf malu mesti ada!
Ingat, kaya itu
mentalitas, tidak punya uang hanya kondisi sementara. Daripada minta-minta sama
manusia, mendingan mintanya sama Allah saja. Minta dimampukan untuk beli...
Dicukupkan rezeki... Diberkahi...Kuncinya: kalau diberi, terima. Kalau gak
diberi, jangan minta-minta.
Sekali lagi, cukup
mintanya sama Allah aja... Ke manusia mah jangan.
Sebaliknya, untuk
menghilangkan mental ini, *GEMARLAH BERBAGI.* Dalam bentuk apapun. Karena
berbagi gak hanya dalam bentuk uang, tapi juga bisa dalam bentuk tenaga, waktu,
dan ilmu. Makanya, sering-seringlah sharing di sosial media. Apapun bentuknya.
Jangan sampai nih, udah miskin, pelit pula. Miskin kuadrat! Amit-amit...
Naudzubillahi min dzalik!
*Kedua, NUNDA-NUNDA*
Kebiasaan buruk
selanjutnya adalah nunda-nunda.
"Ah, nanti
aja deh..."
"Ah, besok
aja deh..."
Mikirnya selalu
begini, "Kalau bisa dikerjakan besok, ngapain harus sekarang". Padahal
harusnya mikir gini: "Kalau bisa dikerjakan sekarang, ngapain ditunda
besok"
Orang yang suka
nunda-nunda ini seakan punya hubungan akrab sama malaikat izroil.
Ya, seakan mereka
tahu bahwa usianya bakal panjang, jadi ngelakuin sesuatunya nanti aja, karena
masih ada umur ini. Padahal aslinya ajal dan kematian itu misteri. Gak ada yang
tahu. Jadi, sebisa mungkin, jika ada kebaikan yang bisa lakukan hari ini,
sekarang juga, maka jangan ditunda. Ingat....
Jangan ditunda-tunda, entar keburu lupa. Jangan dinanti-nanti, entar
keburu mati. Camkan itu!
*Ketiga, TAPI-TAPI*
Kebiasaan
terakhir yang mesti kita hindari adalah ber-TAPI-TAPI.
Ya, banyak alasan.
"Tapi
kan..."
"Tapi
kan..."
"Tapi
kan..."
Wis! Pokoknya kata
"tapi" ini harus dibuang jauh-jauh dari pikiran kita.
Ojo keakehan
alesan!
Karena semua
alasan itu benar. Ya, benar-benar membuatmu menjadi semakin BERMENTAL MISKIN!
"Tapi kan
Saya mah gaptek..." Komen: Yaudah, kalau emang gaptek, gak usah bangga...
Belajar!
"Tapi kan
Saya gak punya modal..." Komen: Allah itu udah ngasih kita otak buat
mikir. Itulah bedanya kita sama hewan. Maka kalau merasa gak punya modal uang,
mikir! Pasti ada jalan. "Tapi kan Saya takut gagal..." Komen: Lha,
darimana kamu tahu bahwa kamu akan gagal, sementara kamu belum mencobanya?
Aneh...
"Tapi kan
Saya takut miskin..." Komen: Halah, ngomong takut miskin, emang pernah
kaya?
...dan seterusnya
Ayo kawan-kawan...Apapun
kondisi kita saat ini, milikilah mental kaya: *gemar berbagi, lakukan sekarang
juga, komitmen tanpa kompromi.* Dan buang jauh-jauh mental miskin:
*minta-minta, nanti-nanti, tapi-tapi.*
Ingat...Kaya atau
belum kaya, miliki mental kaya. Itu lebih penting daripada kekayaan itu
sendiri.