Belajar pada Pria ini, Berlutut di Hadapan Moke dan Babi
Belajar pada Pria ini, Berlutut di Hadapan Moke dan Babi
Kita sering mendengar penilaian negatif dari banyak
orang tentang moke (sebutan khas di
Sikka atau sopi untuk orang timor),
minuman khas orang Nusa Tenggara Timur. Penilaian serupa lebih banyak datang
dari orang-orang yang beragama. Mereka menilai moke adalah minuman yang tidak halal alias haram. Alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan yakni moke bisa
membuat orang mabuk dan berakibat fatal.
Wisudawan tersebut diketahui bernama lengkap Yohanes
Neno, mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Timor (Unimor), Kefamenanu. Ia berasal
dari Desa Lanaus, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.
Dikutip pada voiceoftimor.com,
alasan ia melakukan hal tersebut karena rasa gembiranya yang bergelora. Orangtuanya
telah sukses mengongkosnya selama di Unimor berkat bisnis moke dan beternak babi. Karena itu, foto yang beredar mau
menegaskan rasa syukur dari Yohanes Neno.
Belajar Padanya
Dua buah foto viral tersebut mesti dilihat sebagai
motivasi bagi setiap orang agar memanfaatkan moke secara halal. Moke tetap
dipertahankan sebagai minuman khas NTT sejauh ukuran untuk mengonsumsinya
dibatasi agar tidak berakibat negatif seperti mabuk-mabukkan dan mencelakakan
orang lain.
Baca Juga Selain Muslim, Yahudi juga Tidak Makan Babi
Selain moke,
setiap orang juga bisa belajar untuk tekun berbisnis babi, apalagi konteks NTT.
Babi di NTT sangat laris manis. Oleh karena itu, pengalaman wisudawan tersebut
mesti menjadi bahan pelajaran, inspirasi dan motivasi untuk tekun berbisnis.
Selain itu, bagi mahasiswa-mahasiswi juga mesti
belajar pada wisudawan tersebut agar bertanggung jawab memanfaatkan uang
orangtua. Mahasiswa/i harus hidup hemat agar jerih payah orangtua bisa
terkabulkan lewat keberhasilan mengenakan toga.