Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Bale Leu untuk Mengabdi

Bale Leu untuk Mengabdi

Neneng Hasabriyasti adalah seorang guru bahasa Inggris di SMA Negeri I Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Ia mulai mengajar  bahasa inggris di SMAN I Balauring sejak tahun 2020.

Pada tahun 2019, Ati E’a Pu’en, demikian nama panggilannya, lulus dari Universitas Kanjuruhan, Malang. Setelah mengenakan toga di kampus tersebut, Ati memutuskan untuk bale leu – pulang kampung - (bahasa Kedang, Lembata). Komitmennya untuk bale leu yakni untuk mengabdi sesuai potensi pengetahuannya sebagai seorang ibu guru yang berminat pada bahasa inggris.

Rakatntt, berhasil mewawancarainya pada Rabu (16/06/2021). Menurutnya, pengalaman selama kurang-lebih 10 bulan mengajar bahasa inggris di SMAN I Balauring bukanlah hal yang mudah. Sebab bahasa inggris bukanlah bahasa pergaulan saban hari. Namun demikian, sebagai seorang guru, ia tetap bertanggung jawab menjalankan tugasnya.


Salah satu kesulitan yang ia hadapi yakni adanya anggapan bahwa bahasa inggris adalah bahasa milik orang asing yang tidak perlu serius dipelajari. Padahal di tengah dunia dewasa ini, penguasaan bahasa inggris sangat penting dan menjadi salah satu tuntutan bagi para pelajar.


Baca Juga Nikmati Aroma Kopi Pagi dan Pisang Rebus


Oleh karena itu, segala cara ia tempuh untuk mentransfer bahasa inggris kepada para muridnya. Dalam proses belajar-mengajar, ibu Ati juga mangajak siswa-siswinya untuk mulai mencintai bahasa inggris lewat hal-hal yang kecil, misalnya, menonton film atau mendengar lagu berbahasa inggris. Hal ini menjadi salah satu strategi yang ia pakai untuk mendorong para murid mencintai bahasa inggris.


Selain itu, ia juga mulai menanam rasa percaya diri kepada anak didiknya agar tidak merasa minder dalam menggunakan bahasa inggris. Jika ada yang salah dalam melafalkan bahasa inggris, ibu guru yang berasal dari Desa Mahal II tersebut mengharapkan agar mereka tidak meyerah melainkan belajar dari kesalahan. Sebab tak ada manusia yang sempurna apalagi dalam proses mempelajari bahasa asing.