3 Hal yang Harus Anda Waspadai tentang Investasi Bodong
3 Hal yang Harus Anda Waspadai tentang Investasi Bodong
Investasi bodong merupakan bisnis instan yang menjanjikan pengasilan besar. Di wilayah Indonesia, Khususnya Nusa Tenggara Timur, investasi bodong bertumbuh sangat subur. Banyak warga NTT yang tergiur dengan penghasilan besar yang ditawarkan sehingga tidak kritis menanggapi tawaran itu. Akibat lanjutan dari investasi bodong yakni kerugian, stres bahkan gila.
Baru-baru ini, warga Nusa Tenggara Timur digegerkan dengan berita penangkapan Direktur PT. Asia Dinasti Sejahtera (ADS), Muhammad Badrun. Sejak mulai beroperasi, PT. ADS mengupulkan kurang-lebih 1800 nasabah di berbagai wilayah di NTT. Total dana yang dikumpulkan sangat besar yakni mencapapi Rp. 28.078.500.000 (ekorantt, 2 Juni 2021).
Pengalaman tertangkapnya
Muhammad Badrun ini mesti dilihat sebagai pelajaran penting agar diwaspadai
oleh masyarakat NTT lainnya. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui
dan diwaspadai agar anda tidak mudah tertipu oleh investasi bodong.
Pertama,
Janji Penghasilan Besar. Investasi bodong biasanya menjanjikan penghasilan yang
besar dan instan. Para pekerja pada investasi bodong akan turun ke
kampung-kampung dan mulai menawarkan penghasilan yang besar dalam waktu yang
singkat.
Hal ini membuat
masyarakat di kampung-kampung akan mudah terkecoh dan kemudian mengikuti
apakataan penawar. Mereka biasanya akan menceritakan keberhasilan mereka dan
berbicara panjang lebar untuk mengelabui nasabah.
Kedua,
Tanpa Surat Izin Operasi. Biasanya, dalam kaitan dengan investasi, administrasi
atau kelengkapan hukum dari sebuah bisnis keuangan harus jelas dan otentik. Mereka
harus mendapatkan izin resmi dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas jasa
Keuangan (OJK).
Oleh karena itu, bagi
anda yang ditawarkan untuk berinvestasi, salah satu hal yang perlu anda
pertanyakan adalah izin usaha. Anda mesti meminta para penawar untuk
memperlihatkan surat atau bukti izin usaha resmi, apalagi ini soal keuangan.
Justru hal ini yang
sering tidak diketahui oleh calon nasabah. Biasanya, nasabah tidak berpikir
kritis soal ini. Nasabah hanya berpikir bagaimana mendapatkan keuntungan besar
sebagaimana ditawarkan oleh oknum-oknum tertentu yang datang seperti malaekat.
Ketiga,
Jangan Cepat Percaya. Para penipu adalah orang-orang yang profesional. Mereka akan
mengelabui lawan dengan kata-kata manis. Oleh karena itu, hal yang perlu
diwaspadai yakni menafsir kekuatan kata-kata mereka. Apalagi jika mereka
berbicara tentang keuangan. Anda tidak boleh cepat percaya.
Hal yang mesti dilakukan
yakni diskusi secara kritis dan berulang-ulang. Tidak boleh satu kali bertemu
dan langsung mengikuti gombalan mereka. Ini berbahaya. Selain itu, anda mesti
memiliki wawasan luas tentang investasi. Sebab investasi bodong bukan baru
terjadi satu kali melainkan sudah banyak kali. Maka, anda perlu belajar dari
investasi bodong sebelumnya.
Mereka menawarkan
penghasilan tinggi, tergesa-gesa, pura-pua baik seperti keluarga sendiri dan
tidak ada surat izin resmi usaha. Hal lain yang perlu anda ketahui yakni
identitas penawar. Anda mesti mengenal sepak terjang penawar serta investasi
yang mau ditawarkan, berapa umurnya dan seterusnya.
Maksud dari kewaspadaan
ini agar anda tidak mudah ditipu oleh para perakus keuangan secara instan. Bisnis
itu butuh waktu dan ketekunan. Bisnis itu mesti profesional, bukan tiba-tiba
datang dan menawarkan penghasilan setinggi langit. Oleh karena itu, anda harus
waspada!