Bahasa Kedang di Lembata Harus Dipelajari
Bahasa Kedang di Lembata Harus Dipelajari
Menurut
kamus bebas wikipedia, bahasa Kedang
di Kabupaten lembata, Nusa Tenggara Timur masuk dalam rumpun bahasa austronesia. Bahasa ini
terbilang unik karena berbeda dengan bahasa-bahasa daerah lain yang ada di
sekitar Kedang, misalnya lamaholot atau bahasa daerah di bagian kepulauan Alor.
Bahasa Lamaholot digunakan oleh masyarakat Flores Timur dan sebagian Lembata,
kecuali Kedang.
Kalau
anda berkunjung ke Kedang, anda akan jarang menemukan orang Kedang berbicara
bahasa Indonesia dalam membangun percakapan harian. Mengapa? Salah satu
alasannya karena mereka sangat mencintai bahasa daerahnya sendiri. Hal ini tentu
bukan berarti, mereka “alerg” menggunakan bahasa Indonesia. Mereka biasanya
menggunakan bahasa Indonesia ketika mengikuti kegiatan-kegiatan komunal resmi,
misalnya pertemuan, atau di sekolah dan seterusunya.
Selain
itu, alasan lainnya karena bahasa Kedang sangat penting untuk digunakan. Orang akan
mengenal Kedang lebih dalam jika menghafal atau menggunakan bahasa Kedang.
Sebab, di dalam setiap ungkapan, ada makna-makna luar biasa yang diajarkan. Karena
itu, setiap generasi muda Kedang diharapkan untuk selalu mendalami bahasa daerah
Kedang.
Misalnya,
ada bahasa-bahasa sastrawi yang mengandung ajaran moral, cinta kasih,
persatuan, kekeluargaan, bhineka tunggal
ika dan seterusnya. Di dalam ungkapan-ungkapan lokal, ada nilai-nilai
penting yang diajarkan, misalnya tentang hidup bergotng-royong, toleransi
religius dan sebagainya.
Keunikan
bahasa Kedang inilah yang memengaruhi cara berpikir, berbicara dan bertingkah
laku bagi warga Kedang. Misalnya, dalam kaitan dengan persatuan, ada ajaran
dalam bahasa Kedang demikian, one’ ude’
laleng hama, “satu kehendak, satu rasa”, witing pulu wuo’ ude’, “sepuluh kambing tapi dikat meggunakan satu
tali” dan seterusnya. Ungakapan-ungkapan lokal tersebut dapat dipahami secara
baik, jika setiap orang Kedang bangga menggunakan bahasa daerahnya sembari
mendalami makna-makna filosofis dalam bahasa tersebut.
Bahasa
Kedang bukan sekadar sebagai alat nerkomunikasi, ia ada sebagai petunjuk arah
dalam membangun kehidupan konkrit. Bahasa Kedang mesti menjadi spirit bagi
penganutnya untuk membentuk karakter pribadi maupun dalam relasinya dengan yang
lain, baik sesama warga Kedang maupun dengan yang berasal dari luar Kedang.
Oleh
karena itu, jangan malu berbicara bahasa Kedang! Bahasa Kedang itu unik dan
indah. Ada banyak puisi-puisi yang terkandung dalam bahasa Kedang. Coba anda
pasang telinga baik-baik dan mendengarkan molan – pemimpin ritus di kedang – atau
para tetua ketika berbicara memberikan nasihat kepada anggota sukunya. Mereka cenderung
menggunakan bahasa-bahasa puitis agar menyentuh sampai ke sum-sum tulang
belakang. Ayo belajar bahasa Kedang.