Tertarik Bahasa Arab, Model Remaja ini Masuk Islam, Ibunda Ikut Mualaf
Tertarik Bahasa Arab, Marissa Christ Masuk Islam, Ibunda Ikut Mualaf
Kebebasan
beragama atau juga pindah keyakinan dari satu agama tertentu kepada agama lain
merupakan hak asasi setiap orang. Undang-undang di Indonesia tidak pernah
melarang kebebasan beragama.
Ilustrasi |
Hal inilah yang dialami oleh Marissa Christ Hari Tarigan, seorang mantan model remaja yang cantik. Marissa Christ atau dikenal dengan nama Isya Jeeperson menemukan jati diri keislamannya sejak tahun 2010 silam.
Menurutnya,
sebagaimana dilansir dari suarabanten.id,
keputusan berpindah agama bukanlah sebuah paksaan tapi berasal dari dorongan
kenyamanan nurani walaupun penuh tantangan dari keluarga dekatnya, khususnya
sang ibunda.
“Mama nangis, diam dan masuk kamar. Tidak sedikit juga keluarga yang berontak supaya aku pindah agama lagi. Tapi walaupun menerima caci-maki, aku tetap kuat karena hatiku sudah yakin dan nyaman memeluk Islam,” ucapnya dengan tulus.
Berkat
kejujurannya, pada akhirnya, semua keluarganya pun memberikan kebebasan penuh
pada Isya Jeeperson, walaupun pada mulanya, ia menyembunyikan niatnya untuk
berpindah agama. Selain merasa nyaman, motivasi lain dirinya masuk Islam karena
Ia juga tertarik dengan bahasa Arab dan dunia muslim.
Ibunda Ikut Mualaf
Kisah
perpindahan agama dari sang anak rupanya membawa hikmah bagi sang ibunda. Mengapa
tidak, ketika mendengar kabar bahwa sang anak mualaf, sang ibunda mati-matian
menolak, bahkan mengancam untuk membunuh dirinya.
“Soalnya
mama aku bilang kalau aku masuk Islam lebih baik mama mati. Aku takut nantinya
mama marah, jadi stroke,” jelas Isya.
Ibunda
dari Isya Jeeperson sempat menentang keputusan anaknya untuk pindah agama. Ia
bahkan mengancam akan mati kalau anaknya pindah. Namun, misteri iman sungguh
luar biasa. Sang ibunda akhirnya memutuskan untuk mualaf mengikuti putrinya. Keputusan
itu diambil tanpa paksaan eksternal. Kini, keduanya sudah menjalankan kehidupan
beragama sesuai tata tertib Islam.