Songsong 2 Mei, Kornelis Kedaman: Vidi Making Ingin Bebas
Songsong 2 Mei, Kornelis Kedaman: Vidi Making Ingin Bebas
Dua Mei dikenal di Indonesia sebagai hari Pendidikan Nasional. Pada momen ini, setiap insan berpendidikan menampilkan aneka ekspresi untuk merayakan hari besar pendidikan tersebut.
Ada yang merayakannya dengan menyelenggarakan kegiatan perlombaan dan
sejenisnya. Namun, ada pula yang berekspresi lewat media sosial. Mereka
bernarasi tentang harapan akan wajah pendidikan.
Sumber Foto: Facebook Kornelis Kedaman |
Menurut Kornelis Kedaman, usai Vidi Making melakukan aksi terpuji tersebut, ada komentar-komentar berseliweran di media sosial yang mengkritik tindakan siswa SMP tersebut. Hal ini, ia pertegas melalui pesan Whatsapp saat dihubungi, Kamis (29/4).
Kritik
Kepala Dinas Pendidikan Lembata
Selain tentang Vidi
Making, dalam unggahan tersebut, Kornelis Kedaman juga mengkritik wajah
pendidikan Kabupaten Lembata. Kritikannya tajam kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Silvester Samun,
yang telah ditetapkan tersangka oleh Polda NTT dalam kaitan dengan kasus Proyek
raksasa di Awololong, Lembata yang menelan anggaran Rp. 6,8 miliar.
Walaupun tersangka, Sosok
yang pernah menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terkait proyek Awololong
tersebut, kemudian dipilih oleh Bupati Lembata untuk menahkodai Dinas Pendidikan Kepemudaan dan
Olahraga di Kabupaten Lembata. Ia dilantik pada 24 Februari 2021.
“Pendidikan itu
membebaskan manusia. Bagaimana bisa bebas, jika kepala dinas Kab. Lembata
berstatus tersangka oleh Polda NTT?,” tulisnya.
Lebih lanjut, ia juga
menyinggung tentang sosok Vidi Making yang ingin bebas tetapi tetap santun
menyalurkan aspirasinya kepada orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.
“Lantas, fakta ini kemudian menjadi ancaman seorang anak SMP, Vidi Making ketika ia ingin bebas tapi tetap santun menyampaikan pendapatnya kepada Bpk. Presiden Jokowi?,” sambung Sekretaris DPK PRIMA Lembata tersebut pada unggahannya.
Perlu diketahui, Kornelis Kedaman merupakan seorang anak muda progresif yang sangat getol mengkritisi kebijakan dari Desa hingga tingkat Kabupaten yang tidak sesuai kerinduan masyarakat banyak. (admin)