Jelang Kedatangan Jokowi, Netizen Nilai Pemda Lembata Jago “Sulap Jalan”
Jelang Kedatangan Jokowi, Netizen Nilai Pemda Lembata Jago “Sulap Jalan”
Orang
nomor satu Republik Indonesia, Presiden Jokowi sudah lama dirindukan kedatangannya
ke Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Beberapa
waktu lalu, ketika Jokowi menginjakkan kaki di tanah Flores, khususnya Maumere
dan tanah Sumba, seorang putra Lembata atas nama Ansel Deri sempat menulis
surat terbuka kepada Jokowi. Isi surat tersebut menggambarkan kerinduan rakyat
Lembata akan kehadiran Presiden di Lembata. Belum diketahui jelas; apakah surat
tersebut sampai kepada Presiden atau sebaliknya.
Hari
ini, Jumad (09//04/2021), kerinduan masyarakat Lembata segera terobati. Presiden
dijadwalkan akan turun langsung memantau kondisi bencana alam yang terjadi di
sebagian wilayah Lembata dan Flores Timur khususnya pulau Adonara.
Informasi
soal kedatangan ini, bukan hanya pertanda sebuah kerinduan yang tercapai
melainkan juga muncul kontroveri yang dapat dibaca pada komentar para netizen.
Mengapa
tidak? Sehari sebelum jadwal kedatangan Presiden yang oleh pendukungnya dinilai
sangat sederhana ini, Pemerintah Lembata dinilai tergesa-gesa memerbaiki
infrastruktur jalan ke wilayah Ile Ape, sebuah wilayah terparah akibat bencana
alam tersebut.
Mereka
menilai, Pemda terkesan lebih mementingkan infrastruktur jalan demi memberi kenyamanan
pada Presiden daripada kepada warga terdampak. Sindir-menyindir pun terjadi
lewat media sosial, bahkan tak bisa terbendung.
Nama akun facebook atas nama Agustinus Goe Nuban misalnya, menulis sebuah status pada grup FB: BICARA LEMBATA NEW demikian: “Masih ingat Bupati Lembata mendapat berbagai penghargaan? Nah salah satu penghargaan nanti dari Presiden adalalh Jago Sulap jalan.”
Unggahan
ini mendapatkan respons atau komentar sebanyak 29 kali. Salah satunya, Hendy
Arsen Tedemaking. Ia memberi komentar menanggapi unggahan tersebut demikian: “Pemda
salah semua yg bmar Cuma agus nuban.”
Senada
dengan unggahan Agustinus Goe Nuban, nama akun facebook atas nama Heri Tanatawa
Lewotolok, dalam sebuah unggahannya pada grup facebook yang sama memberikan
komentar pedas demikian: “Presiden mau datang ka panik o...? Mulai beraksi
tambal sana sulam sini.!? Begitulah klu otak & hati hasil dari tambal
sulam.”
Unggahan
ini serentak menimbulkan komentar sebanyak 163 kali. Ada yang mendukung
unggahan tersebut, adapula yang sebaliknya.
Nama akun facebook Nakap Langoday juga terlibat berkomentar. Unggahannya demikian: "Urus cari korban dulu ew KH....jalan tc dari Zaman besi sampai zaman aluminium sudah bgtc dan kami masyarakat su nyaman dengan jln berlobang jadi tidak usa sok2 jadi Herry Potter yg jago sulap..."
Selain
kritikkan tiga facebooker di atas,
adalagi komentar pada unggahan lainnya yang orientasinya tentu saja berisi kritikkan
kepada Pemda Lembata. Nama akun facebook Thomas Matarau pun tak mau kalah
berkomentar.
Dalam
unggahannya, ia menulis begini: “SULAP MENYULAP ALAT BERAT MILIK PT TRANS
LEMBATA MENDADAK DISULAP DAN DIPASANG LOGO “PU” INI LEMBATA KABUPATEN MUNAFIK.”
Bukan
hanya komentar seperti di atas, ada pula netizen lain yang mengajak orang Lembata untuk menyambut Presiden dengan
seribu motor. Hal ini sesuai dengan kondisi riil Lembata saat ini yakni
kelangkaan BBM sebagaimana diunggah oleh nama akun facebook atas nama Junaidi Lembata.
Ia
menulis demikian: “SERUAN AKSI “SAMBUT JOKOWI DENGAN SERIBU MOTOR BARIS
SEPANJANG PERTAMINA LAMAHORA.”
Dari
beberapa komentar di atas, dapat dibayangkan bahwa situasi Lembata saat ini
bukan hanya tentang bencana alam yang memorak-morandakan tanah Lembata dan
penghuninya melainkan juga soal situasi sosial-politik yang sebenarnya sudah
lama menimbulkan masalah masif. Sebut saja kondisi infrastruktur jalan dan
kelangkaan BBM.