Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Perjanjian dan Penghakiman

Seminari Tinggi    Santu Paulus Ledalero – PPKKS (Pusat Pelayanan Kerasulan Kitab Suci) Provinsi SVD Ende. SANTAPAN SABDA HARI MINGGU PRAPASKAH VB. 21 MARET 2021. Oleh P. Simeon Bera Muda, SVD

Tema: Perjanjian dan Penghakiman



Seorang hakim adalah orang yang membuat janji bahwa orang yang benar pasti dinyatakan benar dan orang salah dinyatakan salah lalu dihukum.

Umat Allah dalam Kristus. Allah membuat perjanjian dengan umat Israel bahwa Allah tetap menjadi Allah mereka dan umat akan tetap menjadi umat Allah. Tetapi umat melanggar janji itu dan hukumannya adalah pembuangan: raja-raja menghancurkan seluruh Israel, kota Yerusalem dan Bait yaitu Rumah Allah lalu membawa seluruh bangsa Israel dan buang lalu pencar-pencarkan mereka ke mana-mana di tanah orang lain.

Yeremia menyampaikan bahwa Allah tidak menghukum Israel melainkan Allah membuat perjanjian yang baru yaitu: menempatkan Torat yaitu seluruh ajaran Allah di dalam hati manusia sebab Torat yang adalah kitab itu sudah dihancurkan oleh bangsa Israel. 

Sekarang Torat baru di dalam hati dan pasti itu diikuti karena kalau bangsa Israel hancurkan Torat di dalam hati mereka dengan sendirinya mereka menghancurkan diri sendiri juga. Allah tidak menghukum Israel tetapi membuat semua orang Israel setia mengikuti perjanjian itu.

Bangsa Israel di dalam Mazmur memohon belaskasihan Allah supaya Allah ampuni dosa dan menguatkan langkah umat sebab walaupun bangsa Israel menghancurkan Torat dan diri sendiri, Allah tetap membantu Israel yang jatuh dalam lembah sengsara dan Allah mengangkat Israel, Allah tidak menghukum lagi bangsa Israel tetapi membuat perjanjian dan membantu Israel untuk tetap menyimpan perjanjian dalam hati sehingga tetap setia dan tidak melanggar lagi.

Di dalam injil Yohanes ada orang bukan Yahudi yang sebenarnya tidak masuk dalam perjanjian dengan Allah tetapi mereka mengenal Yesus dan ajaran Yesus maka mereka juga mendapat kesempatan untuk perjanjian. 

Yesus berbicara bahwa Yesus dihukum mati, Yesus kehilangan nyawa yaitu: Yesus ditinggikan dari jatuh seperti biji sesawi dan Yesus dimuliakan untuk mengumpulkan orang yang menjadi pelayan Yesus. Orang demikian dihormati Bapa yaitu: masuk perjanjian dengan Allah dan tidak dihukum.

Penulis surat kepada orang Ibrani menyampaikan bahwa Yesus setia pada perjanjian dengan Bapa karena Yesus rela menderita dan mati untuk membuat perjanjian yang baru dengan menjadi pokok keselamatan abadi untuk semua yang taat kepada Yesus.

Umat Allah dalam Kristus. Khususnya selama masa Prapaskah ini kita mengalami penghakiman yaitu: kita dihukum karena dosa kita tetapi sekaligus Yesus membuat perjanjian dengan kita dalam ketaatan Yesus sampai mati untuk menebus kita. Yesus memberi kita Santapan Sabda Allah yang membuat kita setia pada perjanjian Allah itu. Kita akan membaharui janji permandian kita pada hari Sabtu Suci malam untuk menerima perjanjian baru supaya kita tidak dihukum. 

Dan Yesus yang adalah biji gandum yang mati lalu ditinggikan, dimuliakan itu memberi kita Santapan Tubuh Darah Yesus sendiri yang masuk ke dalam hati kita supaya kita jangan dihukum melainkan tetap tinggal dalam perjanjian itu menurut kesetiaan Yesus sendiri.