SANTAPAN SABDA MALAM NATAL # 24 Desember 2020
P. Simeon Bera Muda, SVD |
Tema: Seorang Bayi Lahir: Dialah Allah yang bisa kita dekati
Orang Italia punya ungkapan untuk melahirkan adalah ‘memberi
cahaya’. Dibayangkan bahwa dalam rahim anak tinggal dalam gelap. Mamanya beri
cahaya waktu melahirkan anak itu.
Umat Allah dalam Kristus. Waktu perhambaan di Mesir dan waktu pembuangan bangsa Israel tinggal dalam kegelapan, ada beban kuk sangat berat itu seperti di punggung kerbau yang bajak. Bangsa Israel dipukul dan dapat banyak susah. Tetapi Allah melalui Yesaya menyampaikan bahwa seorang anak lahir dan semua orang lihat anak itu yang adalah terang.
Dengan melihat anak itu semua
orang bebas dari susah, dari gelap. Anak
yang lahir itu adalah Allah, raja damai yang akan selama-lamanya memberi
keadilan dan kebenaran yaitu kebebasan penuh dari gelap dan dosa kepada semua
yang sedang susah. Artinya, Anak itu beri sampai semua orang terima secara
lengkap.
Pemazmur mengudang semua manusia
untuk menyanyikan lagu karena Allah beri keselamatan, Allah nyatakan kemuliaan
yaitu Allah hadir secara nyata dan lakukan semua itu. Manusia mengundang seluruh
alam seperti pada waktu penciptaan karena Allah menghakimi yaitu Allah
menghentikan semua penderitaan dan karena Allah itu cemburu dan setia maka
Allah berhenti kalau Allah sudah melaksanakannya.
Mateus berceritera bahwa Yesus
seperti semua bayi lain lahir di rumah sedangkan Lukas menceriterakan bahwa
Maria dan Yosef tidak mendapat tempat penginapan waktu banyak orang datang ke
Betlehem untuk didaftar sebagai penduduk. Maria memberi cahaya kepada bayi yang
lahir dalam gelap. Mungkin bapa Yosef berjuang pasang api.
Lalu malaikat datang bawa terang dan mengundang para gembala untuk melihat bayi itu yang dapat terang tetapi bayi itu sebenarnya adalah Terang karena bayi itu adalah Kristus, Tuhan. Sang bayi itu Juruselamat karena seperti dalam Yesaya dan Mazmur, hanya Allah yang bisa menolong manusia dalam keadaan hidupnya yang susah bahkan dalam dosa.
Kemuliaan, Gloria kepada Allah
di tempat tinggi. Kemuliaan adalah kehadiran Allah secara nyata bersama
manusia. Maka manusia mendapat damai yaitu kepenuhan keselamatan, manusia bebas
seluruhnya dari beban.
Paulus menyatakan kepada anaknya Titus bahwa kasih karunia Allah telah nyata artinya Allah sudah hadir bersama manusia, nyata seperti cahaya untuk membebaskan manusia dari beban kejahatan dan menguduskan semua, memberi keselamatan penuh.
Dengan itu, Allah sendiri dalam diri Yesus anaknya
membantu semua anak Allah yang lain, saudara-saudari Yesus sendiri untuk
tinggalkan dosa dan hidup bijaksana, adil dan beribadah. Sekarang manusia sudah
bebas sehingga manusia hanya bisa berbuat baik karena yang buat buruk dan
kejahatan sudah dihancurkan seperti terang menghancurkan kegelapan.
Umat Allah dalam Kristus. Kita orang katolik mungkin menyanyikan lagu Natal terlalu cepat selama masa Adventus, sebelum malam Natal. Menyanyikan lagu Natal pada waktunya artinya kita menerima Yesus Juruselamat yang adalah Terang.
Bayi itu adalah Yang Mahakuasa. Bayi itu bukan lagi Allah
yang jauh dan menakutkan kita atau kita takut kepada Allah karena dosa kita.
Allah itu Bayi yang bisa kita dekati dan kita gendong, kita terima masuk ke
dalam diri dan keluarga kita untuk tinggal bersama kita.
Pada hari raya Natal ini Allah mengenyangkan kita dengan Santapan Sabda karena Allah memberi Anak Allah sendiri menjadi Bayi supaya kita terima. Kita juga menerima saudara-saudari kita yang lain seperti kita menerima Yesus.
Kita terima semua anak kecil sejak dari dalam kandungan yang adalah Yesus sendiri menjadi anak kita dan kita bantu anak yang susah dan cacat yang adalah anak-anak berkebutuhan khusus.
Yesus beri kita Santapan Tubuh-Darah Yesus sendiri supaya kita menerima Yesus dan Yesus menerima kita, Yesus membuat kita menjadi anak Allah seperti Yesus, Anak Allah sendiri. Maka hidup kita hendaknya sebuah hidup yang terus berjuang untuk menjadi anak Allah, saudara-saudari Yesus yang baik.
Selamat Hari Raya Natal dan marilah kita
nyanyikan lagu-lagu Natal.
*****
Seminari Tinggi
santu Paulus Ledalero – PPKKS (Pusat Pelayanan Kerasulan Kitab Suci) Provinsi
SVD Ende