Mahasiswa Apresiasi kepala Desa Mahal Satu
MAHASISWA APRESIASI KEPALA DESA
MAHAL SATU
Brigita Lipaq, Mahasiswi Unipa Maumere |
Beberapa waktu lalu,
terbersit kabar bahwa Kepala Desa Mahal satu, Kecamatan Omesuri, kabupaten Lembata, Muhamad Lukman berinisiatif untuk
membantu mahasiswa/i yang tidak pulang kampung akibat covid-19. Kabar positif
ini diterbitkan pada beberapa media online
yang kemudian memunculkan beraneka tanggapan. Pernyataan tersebut ternyata bukan
sekadar janji semata sebab Mahasiswa/i asal Desa tersebut kini sudah menerima
bantuan yang dimaksud. Mereka mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang
tinggi terhadap Kepala Desa Mahal 1 karena sudah berinisiatif menghibahkan
gajinya untuk kebutuhan para mahasiswa di tengah wabah corona. Hal ini
disampaikan oleh Mathias Mole Hobamatan via grup whatsApp Himpunan Mahasiswa Mahal (20/05).
Mahasiswa Universitas Nusa Cendana
Kupang tersebut, menyampaikan bahwa bukan soal seberapa besar bantuan melainkan
soal keprihatinan dan rasa tanggung jawab sebagai pemimpin demi kebaikan para
Mahasiswa. Oleh karena itu, ia mewakili Mahasiswa/i asal Desa Mahal 1, memberi
apresiasi dan membulatkan tekad untuk selalu mendukung kebijakan pemerintah Desa
demi tercapainya bonum commune di Desa tersebut. “Sebagai
pemuda harapan Leu Awu’, kami akan selalu mendukung Pemerintah setempat dalam
rangka perjuangan menangani Covid-19, terus memberi semangat bagi tim relawan
desa dan akan selalu mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro
terhadap ribu ratu’ Desa Mahal 1”,
pesannya.
Selain itu, Brigita Lipaq, Mahasiswi
pada Universitas Nusa Nipa, Maumere, Kabupaten Sikka menyampaikan apresiasinya
kepada Pemerintah Desa Mahal 1 karena telah bertanggung jawab terhadap
penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tepat sasar dan tepat waktu.
Apresiasi ini disampaikan melalui telepon dari Maumere pada Kamis (21/05). Dia
juga berpesan agar Pemerintah Desa tetap konsisten bekerja demi kebaikan
masyarakat dan tetap transparan dalam setiap proses penggunaan anggaran. Perlu
diketahui bahwa Mahasiswa/i asal desa Mahal yang menerima bantuan tersebut
tersebar di dalam dan di luar Provinsi Nusa Tenggara Timur.
(Rian
Odel)